Tata Kelola Teknologi Perusahaan terhadap Selarasnya Bisnis atau Teknologi Informasi



Di era globalisasi dengan persaingan yang sangat ketat antar perusahaan bisnis atau teknologi informasi, dibutuhkan tata kelola teknologi perusahaan yang baik. Pengelolaan perusahaan yang baik menuntut diterapkannya tata kelola perusahaan. Dan keberhasilan penerapannya dengan ditunjang dengan tata kelola teknologi informasi yang baik. Penerapan tata kelola teknologi perusahaan menuntut suatu keselarasan TI (Teknologi Informasi)  itu sendiri dengan proses yang berjalan di perusahaan. Namun suatu keselarasan tidak mudah tercipta begitu saja. Diperlukan wujud tanggung jawab dari pegawai yang menerapkan proses yang tepat dalam mendukung dan memastikan bahwa TI dan bisnis perusahaan dikelola secara baik berdasarkan dukungan dalam mencapai strategi dan tujuan perusahaan. Dalam sebuah perusahaan sudah pasti diperlukan adanya pengelolaan data yang biasa disebut dengan Tata Kelola Teknologi Informasi yaitu bagian dari tata kelola suatu perusahaan yang didalamnya fokus untuk melakukan penyelarasan sistem teknologi informasi (TI) dan penanganan implementasi TI yang bertujuan agar dapat memberikan nilai tambah yang lebih baik bagi perusahaan.

Konsep Keselarasan TI-Bisnis dan Tata Kelola TI
Dalam keselarasan IT-Bisnis terdapat salah satu teori pertama dan terbaik yang dikembangkan oleh Venkatraman dan Henderson (Steven De Haes, dk, 2010) yaitu Strategic Aligment Model (SAM). Pada SAM ini ada 4 macam domain yang teridentifikasi yaitu :
1. Strategi Bisnis
2. Strategi TI
3. Infrastruktur Organisasi
4. Infrastruktur TI
SAM mendapat isu sentral dimana sebuah organisasi harus berkelanjutan dalam suatu mencari keselarasan antara 4 domain tersebut, dengan adanya 2 perhatian khusus seperti untuk integrasi fungsional (hubungan dari bisnis dan strategi TI serta bisnis dan infrastruktur TI) dan langkah strategis (hubungan antara strategi dan infrastruktur, juga antara TI dan bisnis).

Beberapa dampak yang diperoleh dari tata kelola tekonologi perusahaan terhadap selarasnya bisnis atau teknologi informasi adalah sebagai berikut:
1.      Munculnya penerapan GCG (Good Corporate Governance)
GCG diperlukan untuk mendorong terciptanya pasar yang efisien, transparan, dan konsisten dengan peraturan perundang – undanganPenerapan GCG perlu didukung oleh tiga pilar yang berhubungan yaitu negara dan perangkatnya sebagai regulator, dunia usaha sebagai pelaku pasar, dan masyarakat sebagai pengguna produk atau jasa dunia usaha. Tata kelola TI tidak dapat dipisahkan dengan corporate governance (Erik Guldentops, 2003).
2.      Timbulnya anggapan bahwa penerapan teknologi informasi semata - mata hanya implementasi software dan hardware canggih.
Tata kelola TI pada dasarnya berfokus pada dua hal yaitu bagaimana TI memberikan nilai tambah bagi bisnis dan penanganan risiko pada implementasi (TI ITGI 2006).
3.      Penyusunan rencana anggran dan biaya TI.
4.      Memanajemen resiko TI yang mungkin timbul.
5.      Memanajemen kebijakan-kebijakan IT sesuai dengan prosedur.
6.      Memaksimalkan penggunaan perangkat pada organisasi baik software, hardware dan sumber daya manusia

Cara Mengukur
Dalam Tata Kelola Teknologi Informasi ini juga terdapat cara mengukur tata kelola teknologi informasi perusahaan terhadap keselarasan bisnis / TI yaitu sebagai berikut:
1.         Identifikasi IT Goals
2.         Identifikasi Business Goals
3.         Identifikasi IT Process
4.         Identifikasi Control Objectives
5.         Maturity model
Pada tahap cara ukur terakhir terdapat IT Maturity yaitu merupakan suatu model yang digunakan untuk mengukur sejauh mana pengelolaan teknologi informasi dilakukan pada suatu perusahaan ataupun organisasi. Adapun 5 tingkatan dalam pengolaan IT, yaitu sebagai berikut :

· tingkat 0 (non-existent) 
· tingkat 1 (initial)
· tingkat 2 (repeateable)
· tingkat 3 (defined)
· tingkat 4 (managed)
·  tingkat 5 (optimised).

Pada tiap tingkatan yang ada terdapat makna yang mendukung teknologi informasi pada pencapaian tujuan perusahaan. Apabila yingkatan semakin tinggi makan akan semakin baik dalam pengelolaan IT pada perusahaan tersebut dan selanjutnya melakukan suatu perbandingan pada setiap proses IT yang ada pada perusahaan. Dan berikut adalan proses-proses tersebut yaitu sebagai berikut :
1)      Mendefinisikan tujuan bisnis
2)      Pemetaan tujuan bisnis
3)      Menyusun core IT process

Daftar Pustaka

Guldentops, Erik. 2003. IG Maturity Measurement Tool. ITGI. Illinois. https://diaryintan.wordpress.com/2010/11/15/good-corporate-governance-gsg-2/ diakses 15/12/2015. 
[ITGI] IT Governance Institute. 2006. COBIT Mapping (Overview of International IT Guidance). IT Governance Institute. https://wisnuajix.wordpress.com/2015/05/06/tata-kelola-teknologi-informasi-poin-penting-yang-kadang-terlupa/ diakses 15/12/2015.

Modissa, Shelvi. Penerapan Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Menggunakan COBIT Framework 4.1. STMIK GI MDP.

Steven De Haes, Rogier Haest, Wim Van Grembergen. 2010. IT Governance and Business-IT Alignment in SMEs. ISACA Journal. Volume 6. https://lenterajiwaku.files.wordpress.com/2013/04/sik-1-jonh.pdf. diakses 15/12/2015.
Syamsu, Suryadi. Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Model Maturity Level Menggunakan Framework COBIT 4.1. STMIK AKBA Makasar.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama